Pengalaman Rizki dimulai pada tahun 2006. Kala itu, ia bersama ibunya memulai usaha warung kelontong kecil-kecilan. Namun, ia belum mengetahui cara menata warung dengan rapi, sehingga banyak produk yang tidak tertata dengan baik. Akibatnya Rizki sering lupa menaruh produk yang dicari oleh pelanggannya dimana, dan akhirnya banyak pelanggan yang tidak merasa nyaman dan tidak jadi berbelanja di warung kelontong rizki.
Akan tetapi, nasib Rizki dan warungnya berubah sejak bergabung dengan SRC, yang membantunya untuk mengubah tampilan warungnya menjadi Toko Kelontong Masa Kini yang lebih nyaman. Setelah menerapkan cara menata warung yang rapi, Rizki dan ibunya mulai merombak warungnya pelan-pelan. Tidak kurang dari 20 kali perombakan telah dilakukannya.
Hingga akhirnya, perubahan tersebut membuat pelanggan mulai berdatangan dan percaya dengan Toko SRC Susi. Omzet dari penjualan Toko Kelontong Masa Kini miliknya perlahan-lahan meningkat hingga mencapai Rp.120 juta setiap bulan.
Setelah melihat Toko SRC Susi yang berkembang pesat, toko kelontong di lingkungan sekitar Toko SRC Susi termotivasi untuk ikut bergabung dengan SRC. Rizki juga sering berbagi tips dan trik untuk membuat toko kelontong lebih laris. Berkat hal tersebut, ia pun dianggap punya komitmen tinggi dan memiliki pengetahuan cukup luas oleh pemilik Toko SRC lainnya, sehingga akhirnya Rizki ditunjuk sebagai wakil ketua Paguyuban SRC di Marunda. Melalui Paguyuban SRC, Rizki banyak membantu anggotanya untuk melakukan modernisasi menjadi Toko Kelontong Masa Kini.
Tidak hanya itu, Rizki yang memiliki latar belakang di bidang teknologi dan sedang berkuliah di jurusan teknik informatika juga ikut membantu banyak hal terkait digitalisasi Toko Kelontong Masa Kini SRC, mulai dari penggunaan aplikasi kasir toko, AYO SRC Kasir, strategi usaha online, hingga edukasi tentang teknologi yang bermanfaat bagi anggota Paguyuban SRC lainnya.
Meskipun begitu, bukan berarti Toko SRC Susi yang dikelola Rizki berlangsung tanpa tantangan. Pandemi COVID-19 di tahun 2020 telah menyebabkan pendapatan toko kelontong miliknya menurun. Guna menghadapi situasi yang sedang sulit, Rizki harus memutar akal agar pendapatan toko kelontongnya tetap stabil. Beberapa di antaranya seperti memberikan program promo, fasilitas tempat duduk dengan tetap mematuhi protokol untuk menjaga jarak, dan yang tak kalah penting, memberikan pelayanan seramah mungkin kepada pelanggan.
Berkat usaha yang dilakukannya, Rizki mampu membuat pendapatan toko kelontong miliknya perlahan-lahan stabil kembali. Selain itu, lewat pemanfaatan media sosial, aplikasi AYO SRC Toko, serta berbagai inovasi untuk Toko SRC nya, Rizki tetap bisa mendapatkan tambahan penghasilan meski daya beli masyarakat sekitarnya sedang menurun.
Itulah cerita sukses Toko SRC Susi milik Rizki, pemuda Indonesia dan wakil ketua Paguyuban SRC Marunda yang berhasil mengubah situasi sulit menjadi peluang lewat semangat dan ide kreatifnya. Jangan lupa untuk simak kisah inspiratif dari Toko SRC lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia di sini. Mari bersama-sama kita memajukan UMKM dalam negeri lewat langkah sederhana, yaitu dengan belanja di toko kelontong terdekat. Siap memulainya?.