Jauh dari hiruk pikuk Ibukota, David Haryanto Wijaya memutuskan untuk meneruskan usaha orang tua selepas lulus kuliah. David merupakan sosok yang berperan dalam pengembangan Toko Kelontong SRC Crown, yang merupakan usaha orang tua David yang sudah dirintis sejak 2010. Dikisahkan David, bukan hal yang mudah untuk mempertahankan usaha di tengah masa pandemi seperti sekarang.
Namun, bergabung bersama paguyuban SRC terbukti telah banyak membantu David dalam mengembangkan usaha Toko Kelontong SRC miliknya yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Palu, Sulawesi Tengah. Apalagi menurutnya, kekerabatan yang dekat dan erat membuat ia sangat nyaman bergabung dengan paguyuban SRC.
"Tujuan saya ikut Paguyuban untuk membangun komunitas, berbagi pengalaman bersama pemilik toko kelontong lainnya. Kita tahu info-info seperti promo dari agen, bagaimana kita memajukan bisnis toko kelontong. Tips-tipsnya. Apalagi dari SRC juga memberikan banyak pelatihan," tutur David saat dihubungi oleh SRC, Jumat (2/7).
Selain bergabung dengan paguyuban SRC, upaya lainnya yang dilakukan David untuk mempertahankan usaha di masa pandemi adalah dengan memanfaatkan ekosistem digital yang disediakan oleh SRC seperti Pojok Bayar.
Pojok Bayar kini menjadi salah satu produk unggulan di Toko SRC Crown. Di samping mampu melayani berbagai transaksi digital seperti PDAM, Token Listrik, BPJS, Pula, hingga PBB, Pojok Bayar juga menawarkan harga yang kompetitif dibanding produk yang sebelumnya digunakan David dalam meneruskan usaha orang tuanya.
"Saya bandingkan dengan yang selama ini saya pake. Kok harganya lebih murah yang Pojok Bayar. Transaksi juga lebih cepat, jadi lebih bagus," ungkap David yang juga mengisahkan rasa puas dari pelanggan dari produk Pojok Bayar.
Dalam sehari, David menyebut ada sekitar rata-rata 30 transaksi yang dilakukannya dengan Pojok Bayar. "Saya sehari transaksi Pojok Bayar bisa sampai 30-an," tambahnya.
Bukan hanya Pojok Bayar, David juga memanfaatkan AYO SRC Kasir yang memiliki sistem POS (Point of Sales) untuk pencatatan kasir toko kelontong dari usaha orang tua. David menambahkan, ia juga sudah mencoba menggunakan ekosistem digital lainnya dari SRC seperti AYO SRC Toko untuk berbelanja di agen (Mitra SRC) dengan lebih mudah karena bisa dilakukan secara daring.
"AYO SRC Kasir juga udah coba, (mengelola toko) jadi lebih mudah. 'Oh stokku tinggal sekian, keuntungan per hari berapa, barang apa saja yang laku'. Kan keliatan semua. Aku juga udah coba belanja lewat mitra secara online melalui aplikasi AYO SRC Toko yang terhubung dengan aplikasi AYO SRC Kasir, sangat memudahkan," tutur David.
Sejalan dengan misi SRC, David melakukan berbagai macam upaya preventif untuk usaha di masa pandemi seperti sekarang. Salah satu langkah David untuk mengurangi penyebaran COVID-19, ia selalu menyediakan hand sanitizer depan kasir dan tempat cuci tangan sebelum pelanggan berbelanja di toko kelontong miliknya.
"Hand sanitizer depan kasir ada, ada pembatas juga depan kasir. Himbauan cuci tangan sebelum belanja juga ada," terangnya.
Dalam meneruskan usaha orang tua di masa pandemi seperti sekarang David berharap SRC dapat terus memberikan pelatihan untuk para pemilik toko kelontong dapat bertahan dan berinovasi.
"Harapan saya buat SRC semoga bisa men-cover kita-kita (pemilik toko kelontong) yang kecil-kecil ini, supaya antar pemilik Toko Kelontong SRC lebih kompak lagi. Apalagi di kondisi pandemi gini udah nggak ada kumpul-kumpulnya, kalau dulu kan setiap bulan kumpul. Pelatihan-pelatihannya semakin ditingkatkan lagi," tukas David, pemilik SRC Crown, Palu, Sulawesi Tengah.