Dalam pembukaan acara SRC untuk Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan bahwa UMKM merupakan pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2019, Indonesia memiliki 65,5 juta UMKM yang menyumbang 99% dari seluruh unit usaha di negara ini. UMKM memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61%, setara dengan Rp9.580 Triliun, serta menciptakan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja nasional.
Untuk itu, Pak Menko menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan UMKM. “Penting untuk diingat bahwa kolaborasi yang kuat antara Pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi pemberdayaan UMKM,” ujar Pak Menko yang menyampaikan sambutan secara virtual dalam acara Talkshow “SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia #JadiLebihBaik pada Rabu (27/09).
Pemerintah juga terus mendorong berbagai program pemberdayaan bagi UMKM, seperti kemudahan akses pembiayaan diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat, UMi, Mekaar, LPDB, digitalisasi UMKM, kemitraan UMKM dengan usaha besar, serta perluasan pasar.
Pak Airlangga juga menyambut baik hasil survei dari Kompas Gramedia (KG) Media yang memberikan gambaran yang sangat positif dan mencerminkan kontribusi yang signifikan dari keberadaan toko kelontong SRC. Secara umum, hasil survey tersebut menunjukkan kontribusi omset toko SRC di tahun 2022 sebesar Rp236 triliun atau setara dengan 11,36% PDB retail Indonesia. Dari sisi dampak terhadap daya saing toko, rata-rata omset toko meningkat 42% setelah bergabung menjadi SRC dan setidaknya 90% toko SRC telah mengadopsi digitalisasi melalui ekosistem digital AYO by SRC, dan 77% dari toko di bawah payung SRC mengalami penambahan jenis usaha.
Tidak hanya bagi para pemilik toko, keberadaan SRC juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, seperti bagi UMKM di sekitar toko SRC yang memperoleh manfaat dari Pojok Lokal, sebuah rak khusus yang didedikasikan bagi produk UMKM di sekitar toko SRC. Secara nasional, total transaksi di Pojok Lokal mencapai Rp5,65 triliun. Selain itu, SRC berperan dalam membentuk lapangan kerja di mana 51% toko SRC berhasil membuka lapangan pekerjaan baru melalui penambahan karyawan.
“Data tersebut menunjukkan bahwa toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas,” tutur Pak Menko Airlangga.
Hal tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu, SRC juga berkontribusi terhadap digitalisasi UMKM, sistem keuangan yang inklusif, serta mendorong penggunaan pembayaran nontunai.
Pak Menko Airlangga juga mengharapkan hasil survei ini dapat menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerja sama dengan UMKM, terutama bagi warung dan toko kelontong agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi retail modern yang pesat.
“Kami sampaikan apresiasi kepada PT HM Sampoerna Tbk. serta seluruh pihak atas inisiatif dan dukungannya terhadap kebijakan pemberdayaan UMKM, termasuk kepada seluruh toko-toko yang telah bergabung dalam SRC. Semoga kerja sama ini bisa mendorong kemajuan UMKM di Indonesia dan terlihat mereka yang bergabung SRC, toko-tokonya naik kelas semua,” pungkas Pak Menko Airlangga.