Mungkin bisa dikatakan bahwa Medan adalah kampung halaman SRC. SRC berawal di kota ini, dan saya kebetulan merupakan anggota pertamanya. Itulah mengapa saya dipanggil Mami Amik oleh teman-teman paguyuban SRC. Ketertarikan bergabung dengan SRC diawali dari arahan mereka menata toko agar lebih rapi. Seiring berjalannya waktu, bukan hanya merapikan toko yang dilakukan, tetapi juga sedikit demi sedikit diterapkan berbagai peningkatan lain. Toko saya terlihat semakin bagus dan membawa lebih banyak pembeli. Ini jelas membuat saya semakin yakin dengan keputusan bergabung bersama mereka.
Apalagi semenjak ada Paguyuban SRC, perkembangannya semakin terlihat. Paguyuban ini saling menghubungkan kami, para pemilik toko kelontong. Ini sangat membantu dalam hal saling mengisi kekurangan satu sama lain. Bila dulu toko-toko lain adalah saingan, kini jadinya saudara. Kita saling mendukung, rasanya tidak seperti bekerja sendiri lagi.
Saya pikir itulah kekuatan SRC, rangkaian tokonya yang tidak sekadar satu jaringan besar, tetapi juga sebuah dinamika dan dorongan semangat maju bersama. Menjadi yang pertama dalam rangkaian toko SRC memang istimewa, tetapi yang bersama memang lebih dari yang pertama.