Bila di episode sebelumnya tayangan Pojok Lokal mengangkat cerita kacang telur, di episode kedua giliran jajanan keripik tahu yang menjadi narasi inspirasi. Diceritakan bagaimana seorang penjual keripik tahu harus setiap hari berjualan keliling untuk membiayai kehidupan dia dan kedua adiknya. Dalam episode tersebut diperlihatkan bahwa kedua adiknya sama-sama masih menempuh pendidikan, adiknya yang pertama di bangku kuliah dan yang kedua di bangku SMA. Hubungan antara ketiganya menjadi poin utama dalam cerita ini, kedua adiknya ditunjukkan memiliki kepribadian yang berbeda, bahkan berkebalikan. Adiknya yang duduk di bangku SMA digambarkan sebagai sosok yang patuh dan rajin belajar, sementara adiknya yang sudah kuliah justru terlihat tidak peduli dan sibuk dengan diri sendiri.
Namun, dari hubungan inilah kemudian ditunjukkan bahwa tidak semua hal seperti yang terlihat. Adiknya yang semula tampak tak acuh ternyata punya cara sendiri untuk membantu kakaknya. Ia membuat video kreatif tentang keripik tahu jualan sang kakak yang lalu disebar di media sosial. Melalui cara itu, semua orang yang menonton video itu menjadi sangat antusias untuk mencoba keripik tahu tersebut dan ramai-ramai membeli setiap kali sang kakak keluar berjualan. Apa yang dilakukan ini membuat jualan kakaknya dikenal banyak orang hingga akhirnya mendapat kesempatan untuk dijual di Pojok Lokal SRC. Cerita ini menjadi sebuah contoh bahwa selalu ada lebih dari satu cara untuk maju dan berinovasi. Jalur media sosial adalah salah satu yang bisa dimanfaatkan, khususnya di tengah perkembangan digital sekarang ini. Di saat bersamaan, pojok lokal SRC akan selalu siap menjadi wadah untuk mendukung produk-produk rumahan hasil warga sekitar. SRC siap mendorong perubahan ke arah lebih baik, beradaptasi dengan berbagai perubahan, dan menjadi toko kelontong modern pilihan Indonesia.
#BerbelanjaDekatRumah #SRCPojokLokal